Pria Lulusan SMA di Medan Ubah Daun Jelatang jadi Sabun Cair Anti Gatal
Pria Lulusan Sma Di Medan Ubah Daun Jelatang Jadi Sabun Cair Anti Gatal
Medan, MISTAR.ID
Daun jelatang atau dikenal dengan nama ilmiah Urtica dioica, adalah tumbuhan yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Daun dengan ciri khas berupa bulu-bulu halus ini dapat menyebabkan rasa gatal, perih, dan kemerahan jika tersentuh kulit.
Meski bisa mengakibatkan rasa gatal hingga perih yang cukup lama, daun jelatang ternyata dapat digunakan dalam pengobatan tradisional karena berbagai manfaat kesehatannya.
Hal ini menjadi motivasi bagi penggiat masyarakat seperti Hendrik Siagian (46), untuk mencari-cari informasi lebih mengenai daun jelatang, agar bagaimana masyarakat setempat dapat memanfaatkan rumput liar ini.
“Memilih daun jelatang, karena waktu kita mandi-mandi di Sembahe, banyak kita temukan daun itu. Kalau kesentuh, gatal sekali. Setelah dicari tahu ternyata bisa jadi sabun anti gatal juga,” kata pria yang hanya lulusan SMA itu, Senin (11/11/24).
Hendrik yang merupakan warga Medan Area itu juga optimis sabun ini dapat menjadi salah satu inovasi pada 2025 mendatang.
“Seperti kegiatan tahun 2024, ada sabun eco enzim dari tumbuhan khusus Kalimantan dan itu menang. Saya kan kurang akses ke akademik. Kalau ada yang mau menggarap ini menjadi sebuah inovasi, ayo, ini ilmunya,” katanya.
Baca Juga : Sergai Taun Rumah Kompetisi Sains Plus SD dan SMP se Sumut
Hendrik mengungkapkan, awalnya dia mendapatkan ilmu ini dari Simparmin Ginting, seorang dosen asal Sibolangit yang mengajar di Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung. Selanjutnya, dia pun membagikan apa yang dipelajarinya kepada masyarakat di desa dan kecamatan.
“Saya biasanya panggil (Simparmin) umi, nah umi ini yang ngajarin saya. Saya hanya mengembangkan saja di Medan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, proses dalam mengubah daun jelatang menjadi sabun cair akan memakan waktu kurang lebih seminggu. Untuk menghindari tersentuh secara langsung, Hendrik menyebutkan, masyarakat harus menggunakan sarung tangan saat mengambil daun jelatang dan dimasukkan dalam sebuah karung.
“Jangan kena sentuh. Lalu disebar dalam satu ruangan dan ditunggu sampai mengering, jangan kena matahari,” jelasnya.
Proses pengeringan akan memakan waktu dua sampai tiga hari jika cuaca tidak terik. Setelah daunnya mengering, kemudian diblender atau dihaluskan. “Lalu disaring dan dicampur dengan minyak. Sudah tidak gatal lagi saat dipegang. Campur minyak kelapa, atau minyak apapun bisa. Kalau mau merangsang pertumbuhan rambut, campur dengan minyak kemiri,” sebutnya.
PREVIOUS ARTICLE
Kapolri Angkat Gunawan Sadbor Jadi Duta Anti Judol